Kesenian
BETIONG BELITONG
Provinsi Bangka
Belitong
Kesenian BETIONG adalah salah satu kesenian asli dari Kabupaten Belitong. Kesenian Betiong itu sendiri merupakan musik tradisional yang dimiliki masyarakat yang berasal dari Pulau Belitung. Kesenian ini menampilkan atraksi saling berbalas pantun dari para pemainnya sambil bernyanyi, pantun tersebut dilantukan dengan menggunakan bahasa Belantu, bahasa belantu tersebut adalah bahasa tertua yang ada di Belitung dengan unsur logat melayu. Kata Betiong itu sendiri diambil dari kata ketiong . Kesenian Betiong awalnya yang memiliki arti dan disebut juga seni burung. Burung yang menggambarkan kesenian tersebut adalah burung beo. Dimana awalnya pada saat gendang yang dimainkan pemain betiong dulunya, burung beo tersebut mengucapkan kata tiong-tiong.
Kesenian betiong ini dulunya
paling terkenal di daerah Belitung, sehingga kesenian Betiong ini biasanya
ditampilkan pada suatu upacara adat yang dikenal dengan nama maras Maras Taun.
Maras Taun adalah upacara selamatan kampong yang diadakan satu tahun sekali
dalam bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah yang
diberikan dalam bentuk melimpahnya panen padi di tiap kampong di daerah
Belitung. Saat ini kesenian Betiong tidak hanya dimainkan pada acara Maras Taun saja, tetapi juga pada acara pesta
perkawinan, khitanan dan acara lainnya.
Ciri khas yang dimiliki dari kesenian Betiong ini yaitu terletak pada
pantunnya yang bersifat spontan dengan berbagai makna, mulai dari percintaan hingga
sindiran. Jika salah satu pemain tidak dapat membalas pantun dari lawan
mainnya, maka pemain tersebut dinyatakan kalah.
Pada masa kini, pelaku kesenian
Betiong telah memodifikasi musik tersebut dengan menambahkan
Instrument-instrument pendukung diantaranya menggunakan instrument tamborin,
symbal, dan tom-tom. Tujuan dilakukanya modifikasi tersebut untuk menarik minta
penonton, sehingga kesenian tersebut dapat dikemas terlihat modern.
Salah satu sanggar yang masih
melestarikan kesenian Betiong yaitu sanggar Seni Budaya Barik Geresik Badau .Sanggar
Seni Budaya Barik Geresik Badau aktif pada tanggal 11 bulan november tahun 2015 di Kecamatan Badau,
Kabupaten Belitung. Awalnya sanggar ini Sanggar ini didirikan oleh sekumpulan
pekerja seni dan budayawan yang dulunya bernaung di Sangggar Bahari pada tahun
2004 dan merubah nama menjadi Sanggar Bulangsi pada tahun 2008 dan sanggar
Bulangsi mengganti namanya menjadi sanggar Budaya Belitong pada tahun 2014 dan
akhirnya mereka mengganti nama sanggarnya menjadi Sanggar Seni Budaya Barik
Geresik Badau. Sanggar ini masih aktif dalam melakukan latihan, pertunjukan dan
mengikuti perlombaan dan festival kesenian yang diadakan Pemerintah Daerah
Kabupaten Belitung. Sanggar ini masih aktif dalam membudayakan kesenian
Belitung dengan memberikan pelatihan kepada generasi-generasi muda yang ada di
sekitar sanggar ataupun siswa-siswi yang mau belajar kesenian daerah Belitung.
Seperti telah disampaikan diatas, bahwa
di dalam kesenian tradisional Betiong
tidak hanya terdapat unsur instrument musik yang biasanya dimainkan
dalam setiap pertunjukan, tetapi juga terdapat unsur syair dalam bentuk pantun
yang dilontarkan secara spontan oleh para pemainnya. Bagi penliti bahwa dalam
pertunjukan kesenian ini terdapat hal yang sangat menarik, antara lain :
pertama, tidak semua orang mampu untuk menyampaikan pantun secara spontan
seperti yang dilakukan oleh para pemain Betiong.
#LoveandSupportKesenianBelitong
Facebook
: Teguh Abdiguna | Twitter : @TeguuhASA | Instagram : @abdguna
No comments:
Post a Comment